Pada tanggal 17-21 April 2023 telah terselenggara Hannover Messe 2023 di Hannover Fairgrounds, Jerman. Indonesia di Hannover Messe 2023 telah membahas mengenai kesiapannya dalam memasuki era idnustri 4.0.
Indonesia merasa sangat siap karena beberapa sektor industri manufaktur telah melakukan perubahan digital guna meningkatkan produktivitas dan persaingan di mata dunia. Upaya yang telah Indonesia lakukan akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Kesiapan Indonesia memang tidak terlepas dari dukungan peta jalan Making Indonesia 4.0. Lalu, apa sebenarnya peta jalan tersebut? Sobat Wisatasia bisa menyimak ulasan berikut ini untuk mengetahui Making Indonesia 4.0 secara lebih jelas.
Peta Jalan Making Indonesia 4.0
Eko S.A. Cahyanto selaku Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian mengungkapkan bahwa peta jalan Making Indonesia 4.0 berisi mengenai tujuh sektor prioritas pengembangan dari pemerintah.
Sektor tersebut meliputi tekstil dan pakaian elektronik, kimia, farmasi, otomotif, industri makanan dan minuman, serta alat kesehatan. Ketujuh sektor ini menjadi prioritas karena memiliki kontribusi terhadap ekspor, PDB, dan penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur hingga lebih dari 60 persen.
Dirjen KPAII menjelaskan bahwa Hannover Messe 2023 ini menjadi momentum yang tepat bagi pelaku industri guna mengenal teknologi industri 4.0 dan perluasan usaha.
Eko juga sangat optimis jika pelakasanan beberapa rencan program yang ada peta jalan Making Indonesia 4.0 bisa mempercepat tercapainya aspirasi utama, yakni Indonesia masuk ke dalam daftar 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia tahun 2023.
Pada Hannover Messe 2023, Indonesia menunjukkan 157 co-exhibitors lebih dengan peserta pameran terdiri dari pelaku usaha industri, asosiasi, lembaga pendidikan dan Ibu Kota Negara, termasuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, BUMN, Astra Internasional Tbk, serta PT Kaltim Parna dan PT Domas Agrointi Prima.
Kepesertaan Indonesia pada ajang Internasional ini diharapkan mampu membuka potensi untuk adanya Penanaman Modal Asing di Indonesia. Bahkan, Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian mengharapkan peran Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023 mampu membuka peluang kemitraan baru bagi para co-exhibitors.
Hal ini terbukti dengan keberhasilan Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) yang mampu menarik minat salah satu perusahaan teknologi dari Singapura dan Jerman bernama MARS-ENVOTEC untuk menjalin kerja sama.
Perusahaan tersebut siap memberi dukungan pada industri ekonomi sirkular melalui pengembangan teknologi dan pengetahuan terkait proses daur ulang.
Hannover Messe 2023 menjadi peluang emas untuk mengenalkan kekuatan teknologi industri Indonesia dan mendorong adanya kerja sama dengan berbagai jejaring rantai suplai global. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini Indonesia menggunakan logo ‘Kapal Pinisi’ dengan tagline ‘Infinite Journey’.
Logo maupun tagline tersebut menunjukkan sikap optimisme dan potensi masa depan yang luas dari perjalanan Indonesia yang tak terbatas. Industri manufaktur bisa berkiprah lebih jauh dengan penerapan teknologi terkini sehingga mampu bersaing di dunia internasional.
Itulah peta jalan Making Indonesia 4.0 yang terus digaungkan pada Hannoverse Messe 2023. Untuk informasi selengkapnya, Sobat Wisatasia bisa mengunjungi indonesiahannovermesse.id. Semoga bermanfaat.