Viral akhir-akhir ini tentang aliran sesat yang memakan banyak korban. Kali ini, kasusnya terjadi di Kenya, Afrika. Jumlah korban tewas dalam penyelidikan terbaru meningkat menjadi 95 orang. Pemerintah setempat mengumumkan jam malam dari senja hingga fajar di peternakan milik pendeta yang dituduh memerintahkan para pengikutnya untuk berpuasa sampai mata.
The Assosicated Press melaporkan, Pendeta Paul Mackenzi Nthenge masih dalam tahanan polisi hingga setidaknya 2 Mei. Penangkapannya karena diduga telah memerintahkan para pengikutnya untuk berpuasa sampai mati agar bisa bertemu dengan Yesus. Pendeta Nthenge mengepalai Good News International Church.
Polisi telah menahan sebanyak 22 orang selama operasi pencarian dan penyelamatan pada hari Rabu lalu. Selain itu, pihak berwenang juga telah menyelamatkan 34 orang dari peternakan tersebut, yang terletak di dekat Kota Malindi. Sementara Masyarakat Palang Merah Kenya mengatakan, bahwa 314 merupakan angka terakhir orang hilang.
Gerakan saat ini akan dibatasi di peternakan selama 30 hari. Menteri Dalam Negeri Kenya, Kithure Kindiki menyatakan jam malam akan diberlakukan di wilayah tersebut antara pukul 18.00 malam hingga pukul 06.00 pagi selama 30 hari.
Mayoritas Korban Anak-Anak
Melansir dari beberapa sumber, kebanyakan korban tewas dari sekte sesat ini adalah anak-anak. Direktur Eksekutif Organisasi Hak Asasi Haki Africa, Hussein Khalid mengatakan ada sekitar 60% korban tewas merupakan anak-anak. Sejumlah jenazah anak-anak tersebut ditemukan dalam liang dangkal dan terbungkus kain kafan.
Alasan mengapa kebanyakan korban tewas sekte sesat ini adalah anak-anak, menurut Khalid karena pimpinannya meminta para orang tua membuat anak-anak mereka kelaparan sebagai iming-iming untuk bertemu Tuhan. Pimpinan sekte sesat, Pendeta Nthenge memerintahkan anak-anak untuk kelaparan terlebih dahulu.
Disusul para perempuan, lalu kaum lelaki dalam sekte tersebut. Presiden Kenya, William Ruto berjanji akan membongkar tuntas jaringan sekte sesat satu ini. Ruto pun mengatakan bahwa sekte kelaparan ini termasuk dalam kategori sebagai aksi serius, sehingga Nthenge selaku pimpinan sekte bisa dituntut dengan pasal terorisme.
Temuan-temuan tersebut dianggap sebagai titik balik karena termasuk salah satu hal yang paling menggemparkan. Tim penyelamat terus berupaya melakukan penggalian di lokasi untuk menemukan mayat yang terkubur secara massal.
Bagi yang ingin membaca informasi atau berita viral lainnya, langsung saja kunjungi portal berita satuviral.com. Portal berita terpercaya yang menyajikan berbagai macam informasi menarik serta berita terkini yang selalu up-to-date. Semoga bermanfaat!