Yuk, Cicipi 4 Kuliner Tradisional dari Labuan Bajo

Kuliner Tradisional dari Labuan Bajo – Labuan Bajo memang memiliki keindahan alam dan pantai yang luar biasa menakjubkan. Sudah banyak sekali wisatawan yang menghabiskan waktu liburnya di Labuan Bajo. Tak heran, kini Labuan Bajo sudah sah menjadi destinasi favorit dan wajib dikunjungi saat musim liburan.

Menikmati pemandangan Labuan Bajo rasanya kurang lengkap jika tidak menikmati juga kuliner khasnya. Masakan khas Manggarai Barat ini punya rasa yang khas, unik, dan pastinya lezat. Penasaran apa saja? Yuk, simak di bawah ini:

Se’i

Siapa yang tidak kenal se’i? Makanan khas NTT kini sudah terkenal seantero Indonesia dan penggemarnya pun tidak sedikit jumlahnya. Se’i atau daging asap ala NTT ini dimasak dengan cara yang tradisional, yaitu dengan kayu bakar yang berjarak dengan dagingnya. Jadi rasa yang dihasilkan smokey dan aromatic.

Proses pengasapan daging ini memakan waktu selama 9 jam. Selama proses ini daging ditutup dengan daun kosambi untuk memberikan aroma yang khas. Setelah selesai pengasapan, daging se’i akan disajikan dengan cara diiris tipis dan disajikan dengan sambal lu’at yang pedas dan gurih.

Jagung bose

Pernah dengar nama makanan ini? Jagung bose adalah jagung putih yang ditumbuk menggunakan lesung dan dimasak seperti bubur. Di dalam hidangan ini, juga ditambahkan labu kuning dan jenis kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang tanah untuk memperkaya tekstur.

Rasanya gurih karena dimasak menggunakan santan kelapa pilihan. Biasanya jagung bose disantap dengan se’i dan sambal lu’at sebagai pelengkap. Dahulu makanan ini dijadikan menu karbohidrat utama karena penduduk lokal banyak yang bertani jagung.

Jagung catemak

Masih dari bahan dasar jagung, hidangan ini bernama jagung catemak. Bedanya dengan jagung bose, jagung catemak memiliki rasa lebih asin dan menggunakan jagung kuning. Isiannya pun berbeda, karena jagung catemak menggunakan kacang hijau, kacang tanah, dan labu lilin.

Walaupun rasanya asin, jagung catemak termasuk ke dalam golongan dessert atau makanan penutup. Sehingga banyak orang yang menikmati jagung catemak ini untuk berbuka puasa saat Ramadan tiba. Selain bisa mengenyangkan perut, hidangan ini juga mengandung kadar nutrisi yang tinggi.

Tapa kolo

Makanan tradisional ini sekilas mirip nasi bakar pada umumnya. Namun, bedanya tapa kolo ini dibakar di dalam bambu dan dimasak saat upacara adat. Beras yang digunakan pun harus dipanen melalu rangkaian ritual adat yang dilakukan oleh tetua adat. Biasanya ritual adat ini dilakukan sekali dalam setahun.

Jenis beras yang digunakan adalah beras merah atau ‘dea laka’. Proses pembakarannya dibutuhkan minimal satu jam dengan api yang tidak terlalu besar. Setelah itu tapa kolo siap disantap.

Ingin menikmati kuliner Labuan Bajo ini? Anda bisa langsung menuju pulau Nusa Tenggara Barat. Atau jika Anda sedang traveling dari arah Bali, menumpang atau menyewa bus Bali Labuan Bajo juga bisa, kok.

Selamat traveling dan selamat kulineran!

You might like