Makanan yang Pantang Dikonsumsi Penderita Maag

Makanan yang Pantang Dikonsumsi Penderita Maag

Penyakit maag atau gastritis adalah kondisi di mana lapisan lambung mengalami peradangan atau iritasi, sering kali disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan, infeksi bakteri Helicobacter pylori, atau konsumsi obat-obatan tertentu. Bagi penderita maag, mengatur pola makan sangat penting untuk menghindari kambuhnya gejala seperti nyeri ulu hati, kembung, mual, dan perut terasa terbakar.

Mengonsumsi makanan yang salah dapat memperburuk kondisi ini. Berikut adalah beberapa makanan yang pantang dikonsumsi penderita maag untuk menjaga kesehatan lambung.

1. Makanan Pedas

Makanan pedas, terutama yang mengandung cabai dan merica, adalah salah satu pantangan utama bagi penderita maag. Kandungan capsaicin dalam cabai dapat merangsang produksi asam lambung dan mengiritasi dinding lambung, memperburuk gejala maag seperti rasa terbakar di perut dan sakit ulu hati.

Dampak Konsumsi Makanan Pedas:

  • Memicu Refluks Asam: Makanan pedas dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, yang memicu rasa terbakar atau nyeri dada.
  • Meningkatkan Peradangan: Pedas dari cabai dan merica bisa memperparah iritasi pada lapisan lambung yang sudah mengalami peradangan.

2. Makanan Asam

Makanan yang memiliki kadar asam tinggi, seperti jeruk, lemon, tomat, dan makanan berbasis cuka, juga perlu dihindari oleh penderita maag. Asam dalam makanan dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperparah iritasi pada dinding lambung yang sudah sensitif.

Dampak Makanan Asam:

  • Iritasi Lambung: Makanan asam bisa langsung mengiritasi lapisan lambung yang meradang, memicu rasa sakit dan ketidaknyamanan.
  • Memperburuk Gejala Refluks: Makanan asam juga berisiko memperburuk refluks asam, yang menyebabkan perasaan panas di dada dan tenggorokan.

3. Makanan Berlemak dan Gorengan

Makanan yang digoreng dan berlemak tinggi, seperti makanan cepat saji, gorengan, daging berlemak, dan makanan olahan, sulit dicerna oleh lambung. Lemak dalam makanan ini memperlambat pengosongan lambung, sehingga membuat asam lambung diproduksi lebih banyak dan bertahan lebih lama di lambung, yang bisa memperburuk gejala maag.

Dampak Makanan Berlemak:

  • Meningkatkan Asam Lambung: Lemak dapat merangsang produksi asam lambung lebih banyak dan memperlambat pencernaan, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya iritasi.
  • Memperparah Gejala Kembung dan Mual: Makanan berlemak sering menyebabkan perasaan kembung, mual, dan begah, gejala yang umum pada penderita maag.

4. Minuman Berkafein

Kafein yang terdapat dalam kopi, teh hitam, minuman energi, dan beberapa jenis soda dapat merangsang produksi asam lambung dan menyebabkan relaksasi sfingter esofagus, yaitu otot yang mengatur aliran asam lambung. Hal ini memungkinkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan, memicu rasa terbakar di dada atau refluks asam.

Dampak Kafein pada Lambung:

  • Memicu Refluks Asam: Kafein dapat membuat otot-otot lambung menjadi lebih rileks, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
  • Meningkatkan Asam Lambung: Minuman berkafein dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan, yang memperparah iritasi pada lambung.

5. Susu dan Produk Susu Berlemak

Bagi sebagian penderita maag, susu dan produk olahan susu yang tinggi lemak, seperti keju dan krim, dapat memperburuk gejala. Meski susu mungkin awalnya terasa menenangkan, lemak dalam susu dapat memicu produksi asam lambung lebih banyak setelah beberapa waktu.

Dampak Produk Susu Berlemak:

  • Meningkatkan Produksi Asam: Meskipun susu bisa memberikan efek menenangkan sementara, lemak di dalamnya dapat menyebabkan lonjakan asam lambung setelah dikonsumsi.
  • Memperburuk Iritasi Lambung: Konsumsi produk susu berlemak dapat memperlambat pencernaan, memperburuk gejala kembung dan begah.

6. Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

Makanan yang tinggi gula, seperti kue, permen, cokelat, dan makanan olahan manis lainnya, bisa menyebabkan fermentasi berlebihan di dalam lambung, yang menghasilkan gas dan membuat perut kembung. Gula juga bisa memperburuk refluks asam, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Dampak Gula pada Lambung:

  • Memicu Kembung dan Gas: Gula berlebih bisa menyebabkan fermentasi di usus yang menghasilkan gas, memperburuk kembung dan perut kembung.
  • Memperburuk Refluks: Gula juga dapat memicu refluks asam dengan membuat sfingter esofagus rileks dan mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan.

7. Makanan Olahan dan Asin

Makanan olahan dan asin, seperti keripik, makanan instan, daging olahan, serta makanan kaleng, mengandung garam yang tinggi. Makanan ini dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperparah gejala maag. Selain itu, makanan olahan sering kali mengandung bahan pengawet dan zat tambahan yang bisa mengiritasi lambung.

Dampak Makanan Asin dan Olahan:

  • Merangsang Produksi Asam: Garam dalam jumlah besar bisa merangsang produksi asam lambung lebih banyak, memperparah gejala maag.
  • Mengiritasi Lambung: Bahan tambahan dan pengawet dalam makanan olahan bisa memicu iritasi lambung pada beberapa orang.

8. Minuman Beralkohol

Alkohol, terutama bir, anggur, dan minuman keras, dapat memperburuk gejala maag dengan meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan peradangan pada lapisan lambung. Selain itu, alkohol juga bisa melemahkan sfingter esofagus, yang menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

Dampak Alkohol pada Lambung:

  • Merusak Lapisan Lambung: Konsumsi alkohol dalam jumlah besar atau sering dapat merusak lapisan pelindung lambung, memperburuk kondisi peradangan.
  • Meningkatkan Risiko Refluks: Alkohol dapat memperburuk refluks asam dengan melemahkan sfingter esofagus, yang membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.

9. Bawang Putih dan Bawang Bombay

Bawang putih dan bawang bombay mentah memiliki sifat iritatif terhadap lambung karena kandungan sulfur yang tinggi. Mereka dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperparah gejala maag, seperti nyeri perut, kembung, dan refluks asam.

Dampak Bawang pada Lambung:

  • Memicu Produksi Asam: Bawang putih dan bawang bombay bisa memicu peningkatan produksi asam lambung, yang memperburuk gejala maag.
  • Meningkatkan Gas dan Kembung: Konsumsi bawang dalam jumlah besar dapat menyebabkan peningkatan produksi gas di perut, memperparah perasaan kembung.

10. Cokelat

Cokelat mengandung kafein dan theobromine, dua zat yang dapat menyebabkan relaksasi sfingter esofagus dan memicu refluks asam. Selain itu, kandungan lemak di dalam cokelat juga dapat memperparah produksi asam lambung.

Dampak Cokelat pada Lambung:

  • Memicu Refluks Asam: Kafein dan theobromine dalam cokelat dapat menyebabkan otot sfingter esofagus rileks, mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Memperburuk Iritasi Lambung: Lemak dalam cokelat juga bisa memperlambat pencernaan dan memicu peningkatan produksi asam lambung.

Bagi penderita maag, penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu produksi asam lambung berlebihan atau mengiritasi lapisan lambung. Makanan pedas, asam, berlemak, serta minuman berkafein dan beralkohol adalah beberapa contoh makanan yang pantang dikonsumsi.

Sebaliknya, pilihlah makanan yang lebih mudah dicerna, seperti makanan rendah lemak, sayuran, buah-buahan rendah asam, dan makanan kaya serat yang dapat membantu meringankan gejala dan menjaga kesehatan lambung. Selain itu, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan pola makan yang tepat agar kondisi maag tetap terkontrol.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafikotalahomi.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

You might like